VIVAnews - Banjir yang terjadi di Jakarta sepanjang Sabtu, 23 Desember 2012 kemarin, membuat kemacetan di jalan-jalan arteri, jalan penghubung, jalan-jalan di lingkungan penduduk dan di Tol Lingkar Luar Jakarta. Akibat kemacetan ini, lalulintas Jakarta hampir lumpuh total.
Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ery Basworo, sudah memastikan bahwa banjir yang terjadi di jalan-jalan di Jakarta bukan karena drainase. Curah hujan yang tinggi dipastikan menjadi penyebab utama.
"Hujan yang turun sepanjang Sabtu kemarin adalah hujan periode 50 tahunan. Drainase dapat mengatasi, tapi Kali Cideng menjadi tinggi. Sementara saluran mikro yang ada di depan rumah warga tidak dapat menampung karena hanya untuk mengatasi periode hujan 5 tahunan," katanya kepadaVIVAnews, Minggu, 23 Desember 2012.
Namun, untuk mengatasi curah hujan 50 tahun itu tidak perlu dilakukan penambahan pompa penyedot. Menurut Ery, hanya untuk mengatasi hujan yang terjadi setiap harinya, pompa yang dimiliki DKI sudah dapat menangani untuk menghindari terjadinya genangan air.
"Kalau hujan harian, pompa kami sangat aman. Tapi kemarin itu hujannya luar biasa," katanya.
Sementara untuk langkah yang panjang, Jakarta yang dilewati 13 sungai besar akan melakukan normalisasi. Karena seluruh sungai itu sudah tidak cukup menampung kapasitas air yang ada saat curah hujan tinggi.
"Lebar Kali Sunter hanya 6 meter, harusnya 20 meter. Pesanggarahan 20 meter, harusnya 40 meter. Seluruh sungai yang ada hanya mampu menampung sekitar 30 persen dari beban hujan yang ada," katanya. (adi)